KAB BANDUNG (RN).- Panitia Pentahelix Penanganan Banjir Dayeuhkolot bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melaksanakan kegiatan monitoring ke kawasan rawan banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (25/12/2025).
Ketua Pentahelix Dayeuhkolot Tri Rahmanto mengatakan monitoring dilaksanakan di tiga wilayah rawan banjir yakni di RW 02 Kampung Cisirung Kelurahan Pasawahan, RW 06 Kampung Sukabirus Desa Citeureup dan RW 03 Kampung Bojongasih Desa Dayeuhkolot.
"Alhamdulillah hari ini kami bersama konsultan dari BBWS Citarum melakukan penelusuran saluran-saluran dari Citarum yang selama ini menjadi pangkal permasalahan banjir ke pemukiman warga," ujar Tri Rahmanto di sela-sela kegiatan monitoring.
Kegiatan monitoring dan penelusuran saluran rawan banjir ini dilakukan mulai dari pinggir jalan raya hingga ke kawasan pemukiman dan bantaran Sungai Citarum.

Tim bergerak menyusuri gang-gang kecil dengan menggunakan sepeda motor. Kemudian mereka berjalan kaki menyusuri bantaran Sungai Citarum untuk mengecek langsung kondisi saluran yang akan dinormalisasi atau dilakukan perbaikan.
"Hasilnya tadi kita menyimpulkan bahwa perlu ada peninggian tembok penahan di sisi Sungai Cigede di Kampung Bojongasih dan Desa Citeureup, perlu ada pemasangan bronjong di pinggir Sungai Citarum di wilayah Kampung Cisirung," jelas Tri Rahmanto.
Selain itu, berdasarkan hasil penelusuran Panitia Pentahelix bersama BBWS Citarum, juga diperlukan adanya perbaikan bak kontrol saluran drainase sepanjang 500 meter yang terletak di Kampung Bojongasih belakang Yon Zipur Desa Dayeuhkolot.
"Selain upaya normalisasi dan perbaikan, kami tadi sepakat bersama Lurah dan para Ketua RW di Kelurahan Pasawahan untuk melakukan kerja bakti massal secara serentak untuk membersihkan drainase di pemukiman pada pekan pertama Januari. Nanti Pentahelix berkolaborasi dengan masyarakat," tuturnya.
Rencana kerja bakti massal yang diinisiasi Pentahelix berkolaborasi dengan para Ketua RW di Kelurahan Pasawahan dinilai sangat penting dilakukan dalam rangka percepatan penanganan banjir di Dayeuhkolot, sebagaimana arahan dan instruksi langsung Bupati Bandung Dadang Supriatna.
"Selain dengan BBWS, Panitia Pentahelix juga berkolaborasi dan merangkul masyarakat untuk bersama-sama melakukan normalisasi saluran drainase di kawasan permukiman. Jadi bersihin drainase mah tidak perlu pakai APBD," ungkap Tri Rahmanto.
Ia berharap masyarakat di setiap RW di Kelurahan Pasawahan dapat ikut berpartisipasi dan turut serta menyukseskan program normalisasi drainase pemukiman melalui kegiatan kerja bakti massal tang rencananya akan dilaksanakan pada 4 Januari 2026.
"Kan intinya pentahelix itu adalah kolaborasi. Sebab menyelesaikan permasalahan banjir bukan hanya tugas pemerintah, tapi semua pihak harus ikut berkontribusi termasuk masyarakat," jelasnya.
Kegiatan kerja bakti massal membersihkan saluran drainase di kawasan pemukiman warga juga rencananya akan dilaksanakan di Desa Dayeuhkolot dan Desa Citeureup, namun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.
"Agar lebih fokus dan efektif, memang sengaja kita garap per wilayah dulu. Insya Allah setelah dari Pasawahan, nanti kita lanjutkan di Desa Dayeuhkolot dan Citeureup. Kami mohon dukungannya dari semua elemen masyarakat Dayeuhkolot," ujar Tri Rahmanto. (**)
